CEK PLTU : CHECK OUR DATABASE COAL POWER PLANT
27 June 2024

Flayer Ngopini Tambang dan Energi #12


Ancaman Keberlangsungan Biodiversitas Laut Pesisir

Nikel, jadi primadona sejak gaung transisi energi dengan produk baterai jadi pilihan shifing dari energi fosil. Permintaan nikel terus meningkat tajam, baik raw material atau produk olahan pabrik smelter. Permintaan global terhadap nikel telah meningkat secara signifikan dalam lima tahun terakhir dengan pertumbuhan tahunan sekitar 10%, dari 2,44 juta ton pada 2019 menjadi 3,61 juta ton pada 2023. Di balik statitsik ekspor yang meningkat, beban atau risiko terhadap lingkungan pun turut meningkat. Tak kecuali di lokasi pesisir pantai langsung menampung buangan limbah yang banyak mengandung logam berat. Salah satunya kegiatan industri pertambangan di sekitar Teluk Buli, Maluku Utara.

Tidak hanya di Teluk Buli, berdasarkan data Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) (2024), di balik meningkatnya produksi nikel tahunan nasional, Taman Laut Teluk Lasolo, merupakan beberapa dari sekian banyak kawasan lindung yang paling terdampak, keanekaragaman biota laut terancam oleh kontaminasi partikel-partikel logam berat. Selain itu, perusahaan-perusahaan nikel beroperasi di Morombo pada 2011 dan membuat laut keruh, akibat terkontaminasi endapan sedimen lumpur tebal yang bersumber dari pertambangan legal dan ilegal nikel. Limbah lumpur itu berdampak pada kesehatan warga, kulit nelayan yang terpapar laut berlumpur mengalami bintil-bintil perih dan gatal.

Pada diskusi kali ini, narasumber pertama yaitu Aris M, Dosen Universitas Khairun memaparkan mengenai Status Kualitas Air dan Biota di Perairan Teluk Buli Kabupaten Halmahera Timur. Laju eksploitasi di Maluku Utara semakin gencar, terlihat dari meningkatnya jumlah Pembangunan smelter. Terdapat aktivitas pertambangan di kawasan sekitar Teluk Buli dan terdapat dermaga sebagai sarana pendukung aktivitas pertambangan. Kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung akan memengaruhi ekosistem Teluk Buli dan Kawasan Mabapura adalah salah satunya. Kawasan Mabapura merupakan kawasan Desa Soa Laipoh dan Soa Sangaji. Terdapat satu DAS, yaitu Sungai Air Nof. Kawasan ini memiliki panjang garis pantai 6.54 km dan terdapat dua pulau kecil, yaitu (Pulau Mababuli dan Pulau belum mempunyai nama).

Teluk Buli merupakan daerah penambangan yang salah satu penyuplai untuk industri nikel yang ada di Pomala. Sekitar 6 perusahaan pemilik konsesi yang melakukan penambangan yang supply untuk di IWIP dengan Harita Grup yang ada di pulau Obi dan di Halmahera Tengah. Laju sedimentasi di Teluk Buli sudah sangat tinggi dan sudah berlangsung selama puluhan tahun.Terdapat 6 titik pemgambilan sampel, yaitu Perairan Teluk Buli (Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Halmahera Timur, Kecamatan Kota Maba, Desa Soa Laipoh dan Desa Soa Sangaji).

Berdasarkan hasil riset menunjukkan bahwa kelarutan logam yang ada di perairan teluk Buli sudah melewati ambang batas baku mutu, khususnya jenis logam untuk besi dan beberapa logam lainnya, mencapai 30 sampai 50 kali lipat. Di Teluk Weda terdapat kadar merkuri yang tinggi sebesar 0.009 mg/L dari baku mutu 0.001 mg/L, dan di Teluk Buli merkuri cukup rendah, tetapi kadar besi sangat tinggi 0.519 dari baku mutu 0.5 mg/L. Dampak dari tercemar nya biota laut yaitu sel-sel pada ikan mengalami kerusakan

Materi diskusi kedua disampaikan oleh Riza Salman, Jurnalis Mongabay yang memaparkan tentang Jejak Logam Berat Tambang Nikel di Perairan Sulawesi Tenggara. Bermula dari berkolaborasi dengan seorang pakar kelautan Universitas Haluoleo. Kabupaten Konawe Utara merupakan wilayah dengan jumlah Izin Usaha Pertambangan (IUP) terbanyak di Indonesia. Terdapat dua blok, blok Mandiodo dan Marombo. Aktivitas pertambangan nikel di Marombo merusak habitat rumah ikan dan labuhan terakhir manusia-manusia perahu Laut Banda. Warga juga mengalami gatal-gatal akibat terpapar sedimen lumpur, Sebagian lansia juga alami batuk-batuk kering berkepanjangan. Selain itu, kerang lola, sumber protein alternatif Masyarakat Bajo yang diperoleh dari Taman Laut Lasolo dicemari logam berat Kadmium (Cd) melebihi ambang batas.

Kadmium merupakan jenis logam berat berbahaya, berisiko tinggi terhadap pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan gagal jantung dan kerusakan ginjal. Kadmium juga dapat menimbulkan kekacauan pada metabolisme kalsium, yang menyebabkan rasa sakit luar biasa pada persendian tulang belakang, tulang kaki, dan kerusakan tulang. Sejak Perusahaan nikel beroperasi di Morombo sejak 2011, sudah menghabiskan dan menggundulkan banyak lahan hutan. Sementara tutupan-tutupan hutan yang di Kawasan pesisir dan gunung merupakan penyanggah utama untuk kelangsungan hidup. Pada rentang waktu 8 tahun, banyak Perusahaan nikel legal dan illegal yang beroperasi dan beberapa Perusahaan dirazia oleh polisi.

Teluk Lasolo masuk dalam satu dari lima Kawasan lindung paling terdampak endapan merkuri di angka 46.385 Mg/Km2 pada 2030. Banyaknya pembukaan tambang yang sampai sekarang tidak jelas bagaimana upaya pemulihannya. Setiap terjadi hujan, akan timbul lumpur yang berdampak terhadap kearifan lokal suku Bajo. Dari sisi pemerintah, belum ada upaya-upaya pemulihan untuk mengembalikan fungsi hutan dan fungsi pesisir laut dan teluk Lasolo yang merupakan sumber pangan terakhir Masyarakat pesisir di Konawe Utara.

Narasumber dan Tema Presentasi

Waktu dan Lokasi

Hari/Tanggal: Kamis/ 27 Juni 2024

Pukul            : 09.00 – 12.00 WIB

Tempat         : Kanal Youtube Auriga Nusantara